Prosesi Tepung Tawar saat KSAD Tiba di Ibu Kota Nusantara
Prosesi Tepung Tawar merupakan salah satu tradisi adat yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia ketika seseorang yang dihormati atau penting tiba di suatu tempat. Salah satu contoh prosesi ini terjadi saat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tiba di Ibu Kota Nusantara.
Ketika KSAD tiba di Ibu Kota Nusantara, dia disambut dengan tarian adat dan musik tradisional yang dimainkan oleh masyarakat setempat. Setelah itu, prosesi Tepung Tawar pun dilakukan sebagai tanda penghormatan dan pengakuan atas kedatangan KSAD.
Prosesi Tepung Tawar dimulai dengan persiapan bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu tepung beras, air, dan bunga. Kemudian, tepung beras dicampur dengan air hingga membentuk adonan yang lembut dan mudah dibentuk. Setelah itu, adonan tersebut dibentuk menjadi bulatan kecil dan diletakkan di atas daun pisang.
Selanjutnya, KSAD akan duduk di depan barisan masyarakat yang telah menyiapkan tepung tawar. Masyarakat yang ikut dalam prosesi ini akan mengambil bulatan tepung beras dan melemparkannya ke arah KSAD sebagai tanda penghormatan. Setelah itu, KSAD akan mengambil bulatan tepung tersebut dan meletakkannya di atas kepalanya sebagai tanda keselamatan dan keberuntungan.
Prosesi Tepung Tawar ini dilakukan dengan penuh kekhusukan dan ketulusan sebagai bentuk penghargaan kepada KSAD yang telah datang ke Ibu Kota Nusantara. Tradisi ini juga dianggap sebagai cara untuk membersihkan dan menyucikan hati serta pikiran KSAD sebelum memulai tugasnya di tempat baru.
Dengan adanya prosesi Tepung Tawar saat KSAD tiba di Ibu Kota Nusantara, diharapkan dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara KSAD dan masyarakat setempat serta memberikan kesan yang baik bagi KSAD dalam menjalankan tugasnya. Tradisi ini juga menjadi salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya agar tetap hidup dalam kehidupan masyarakat Indonesia.