Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Ari Aryanto, S.E., M.I.P. melakukan kunjungan ke Pulau Curiak Desa Marabahan Baru untuk meninjau konservasi wisata bekantan. Pulau Curiak terletak di Sungai Barito, Kalimantan Selatan, dan menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal karena keberadaan bekantan, yang juga dikenal sebagai monyet hidung bercabang.
Kunjungan Danrem 101/Antasari ini bertujuan untuk memastikan upaya konservasi yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat berjalan dengan baik. Brigjen TNI Ari Aryanto, S.E., M.I.P. didampingi oleh tim dari TNI dan instansi terkait lainnya untuk melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi bekantan dan habitatnya.
Selama kunjungan, Danrem 101/Antasari mengapresiasi upaya konservasi yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Beliau juga memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh pihak yang terlibat untuk terus menjaga kelestarian bekantan dan lingkungan hidup di Pulau Curiak.
Bekantan merupakan spesies yang dilindungi di Indonesia dan merupakan ikon pariwisata Kalimantan Selatan. Keberadaan bekantan di Pulau Curiak menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin melihat langsung kehidupan hewan langka tersebut.
Dengan kunjungan ini, diharapkan upaya konservasi bekantan di Pulau Curiak dapat terus ditingkatkan dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga keberagaman hayati dan ekosistem alam. Danrem 101/Antasari juga berpesan agar masyarakat dapat turut serta dalam menjaga kelestarian alam dan hewan-hewan yang ada di sekitar mereka.
Kunjungan Danrem 101/Antasari ke Pulau Curiak Desa Marabahan Baru ini menjadi momentum penting dalam memperhatikan dan melestarikan keberadaan bekantan, serta meningkatkan potensi pariwisata di daerah tersebut. Semoga dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, TNI, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, Pulau Curiak dapat terus menjadi destinasi wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.